Skip to main content

BS TravelTangerang Umroh adalah salah satu ritual aktivitas ibadah umat Islam. Aktivitas ibadah ini sering disebut sebagai haji kecil. Semasa menunggu antrian haji yang lama disebabkan oleh sistem kuota yang diterapkan, umroh menjadi alternatif yang dilakukan para Jamaah.

Beda antara umroh dan haji itu sendiri terletak pada masa dan tempat pelaksanaan. Sekiranya haji hanya boleh dilakukan antara 1 Syawal hingga 13 Dzulhijah, maka umroh boleh dilakukan pada waktu kecuali hari-hari tertentu seperti hari Arafah pada hari ke-10 Dzulhijah dan Tasyrik pada hari ke-11, ke-12, 13 Dzulhijah.

Inti dari proses haji adalah tinggal di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah setelah matahari terbenam hingga Maghrib. Sedangkan umroh pada dasarnya hanya melakukan thawaf dan sai. Keduanya didahului dengan mengenakan pakaian ihram di miqat (tempat) yang ditentukan dan diakhiri dengan tahallul (bercukur).

Bagi Anda yang berniat pergi ke umrah, Anda harus tahu terlebih dahulu prosedur umroh dan bacaannya sesuai dengan sunnah. Itu karena pada dasarnya umrah adalah ibadah kepada Tuhan, itu harus dilakukan dengan benar. Berikut ini adalah prosedur untuk Umrah dan bacaannya yang dirangkum oleh BS Travel dari berbagai sumber.

Prosedur Umroh dan Bacaan nya

Peraturan umroh bermula dengan membaca niat dan mengenakan pakaian ihram dari miqat-miqat yang ditentukan. Miqat adalah permulaan / permulaan jamaah yang ingin melakukan ibadah umroh.

Dalam kata lain, miqat adalah tempat berihram (niat umroh) dan masuknya seseorang ke dalam pelaksanaan umroh untuk dilakukan.

1. Dari bandara ke miqat Masjid Dzulhulaifah atau lebih dikenal dengan Abyar ‘Ali.

Miqat ini terletak di Madinah, di sini jamaah membuat persiapan sebelum Ihram, mulai dari mandi, mengenakan pakaian ihram, melakukan wudhu dan melakukan shalat sunnah ihram 2 rakaat.

Setelah itu niatnya untuk melakukan umrah dengan membaca pembacaan niat umrah. “Labbaikallahumma ‘umratan” Yang berarti “Saya menyambut panggilan-MU, ya Allah untuk menjalankan umrah.”

2. Setelah mengenakan pakaian ihram, jemaah umrah dilarang melakukan hal-hal yang telah ditentukan oleh syariat. Untuk pria, itu dilarang:

  • memakai pakaian biasa
  • mengenakan alas kaki yang menutupi pergelangan atau mata kaki tutup kepala dengan topi, topi dan sebagainya.

Untuk wanita, dilarang:

  • mengenakan kemeja
  • menutup muka

Untuk pria dan wanita, dilarang:

  • memakai parfum
  • memotong kuku, mencukur atau mencabut bulu / bulu
  • berburu atau membunuh binatang apa pun
  • menikah, menikah atau menikahi seorang wanita untuk menikah
  • bercumbu atau berhubungan intim
  • memarahi, berkelahi atau membuat kata-kata kotor
  • memotong tanaman di sekitar Mekah

3. Pergi ke Masjid Suci di Mekah.

Dalam perjalanan, banyak membaca kalimat talbiyah yang selalu diucapkan oleh Rasulullah SAW ketika ibadah umroh dan haji. “Labbaik Allahumma Labbaik”, “Labaik Labaik” “Innal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulk Laa Syarika Lak” Maksudnya: “Aku memenuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi Engkau, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, nikmat dan kerajaan adalah bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.
Akhir membaca talbiyah untuk umroh adalah apabila saat akan memulai tawaf.

4. Lakukan thawaf.

Sebelum memasuki Masjidil Haram, jamaah haji dianjurkan untuk melakukan wudhu. Jamaah boleh memasuki Masjidil Haram melalui pintu mana saja, tetapi disarankan untuk mengikuti contoh Rasulullah SAW yang masuk melalui pintu Babus Salam atau Bani Syaibah.

Ketika memasuki Masjidil Haram, disarankan untuk mengatakan “Bismillah Wash Sholatu Was Salamu” Ala Rasulullah Allahummaftahli Abwaba Rahmatika ” Maksudnya: “Dengan nama Allah, shalawat dan penghormatan kepada Rasulullah, Ya Allah, bukakanlah untukku pintu rahmat-Mu.”

Selepas itu turun dan pergi ke tempat tawaf (mataf). Jamaah mulai tawaf dari garis lurus (kawasan berhampiran Hajar Aswad) antara pintu Ka’bah dan tanda lampu hijau di atas lantai Masjidil Haram.
Di sini para jemaah diberi pilihan, antara lain:

Taqbil yakni mencium Hajar Aswad

Istilam dan Taqbil ialah mengusap, meraba, dan mencium Hajar Aswad
Istilam adalah untuk menggosok Hajar Aswad dengan tangan atau sesuatu yang kita pegang, maka objek benda itu dicium

Melambaikan tangan atau benda yang kami pegang 3 kali, tidak dicium tetapi diucapkan Bismillah, Allahu Akbar (Dengan nama Allah, Allah Maha Besar)

Salah satu pilihan ritual ini dilakukan setiap kali melewati Hajar Aswad dan Rukun Yamani dalam satu hingga tujuh putaran. Sekiranya tidak dapat mencium Hajar Aswad dan Rukun Yamani kerana sebab-sebab keselamatan kerana banyaknya jamaah umroh, maka boleh memilih istilam dengan tangan atau benda, atau hanya melambai tangan atau benda yang kita pegang.

Pada 1-3 putaran, lelaki dianjurkan untuk melakukan lari-lari kecil. Selama di puteran 4-7 dengan jalan biasa. Sementara untuk prosedur umroh wanita tidak ada lari-lari kecil pada saat melakukan tawaf.

Sepanjang tawaf, bacalah doa saat berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad. Doa pada saat tawaf yang selalu dibaca oleh Nabi adalah doa sapu jagad, yaitu: “Rabbana Atina Fiddunya Hasanatan Wa Fil Akhirati Hasanata Wa Qina ‘Adzabanar” Maksudnya: “Tuhanku, beri kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jaga kami dari siksa api neraka.”

5. Shalat 2 rakaat di depan Maqom Ibrahim.

Maqom Ibrahim bukanlah kuburan atau tempat yang terkait dengan kuburan lainnya. Tetapi di tempat itu Nabi Ibrahim pernah berdiri untuk membangun Kabah. Rakaat pertama membaca surat Al Fatihah diikuti dengan membaca surat Al Kaafiruun. Rakaat kedua membaca surat Al Fatihah diikuti dengan membaca surat Al Ikhlas.

6. Istirahat dan minum air zam-zam.

Sebelum minum air zam-zam, baca doa: “Allahumma Inni Asaluka ‘Ilman Nafi’an Wa Risqon Waasi’an Wa Syifaa’an Min Kulli Daa’in Wa Saqomin Bi Romhatika Ya Arhamar Rohimiin” Artinya: “Ya Allah, aku mohon padaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki luas dan kesembuhan dari semua penyakit.”

7. Melakukan sai antara Safa dan Marwah 7 kali bolak-balik.

Sai mulai dari Safa ke Marwah yang dihitung sebagai satu perjalanan. Jadi, Safa pergi ke Marwah 1, Marwah ke Safa 2, dan seterusnya. Sai berakhir di Marwah. Sai dilakukan dengan berjalan, tetapi di perbatasan antara dua lampu hijau, berlari-lari kecil.

Sai ini adalah penghargaan dari Allah SWT kepada istri Nabi Ibrahim. Pada saat itu istri Nabi Ibrahim, Siti Hajar, bolak-balik antara Safa dan Marwah 7 kali untuk mencari air minum putranya, Nabi Ismail.

8. Melakukan tahallul.

Tahallul adalah akhir dari pelaksanaan umrah yang ditandai dengan bercukur. Bagi pria lebih baik dicukur menjadi kebotakan, tetapi jika tidak botak itu tidak masalah. Sedangkan untuk wanita hanya dicukur asal-asalan.
Dengan melakukan tahallul, prosedur Umrah lengkap selesai sesuai dengan Sunnah.

Close Menu

Bahana Sukses Travel (BST)
Haji Khusus, Umrah & Internasional

Ruko Paramount Center Blok B Kav. 30 Gading Serpong Tangerang, 15820
(Depan Masjid Asmaul Husna)

Phone:
+62 812-2999-123

WhatsApp Sabrina Suftandar:
+62 822-1188-9888

WhatsApp Wawan Suhada:
+62 899-9933-334

WhatsApp Contact Center:
+62 812-2999-123

Email:
ask@bs-travel.id

© 2023 Bahana Sukses Travel (BST) - Haji Khusus, Umrah & Internasional

Open chat
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Terima kasih telah menghubungi BSTravel

Kami siap membantu Bapak/Ibu